Pengaruh penambahan karbon aktif pada pelindian emas dengan sianida

Pengaruh penambahan karbon aktif pada pelindian emas dengan sianida

Oleh: nizar ak

“Menulis, berbagi, semoga bermanfaat”

Bismillah

Karbon aktif sudah biasa digunakan pada proses pelindian atau kita sebut saja sianidasi emas. Tujuannya untuk menangkap emas atau yang lainnya, misalkan perak, dari bijih setelah sebelumnya dilarutkan oleh sianida. Selanjutnya karbon yang pori-porinya telah terisi oleh emas dkk tersebut lalu diambil untuk kemudian selanjutnya diproses. Bisa dibakar langsung hingga hanya menyisakan abu berisi emas, atau juga dielusi untuk selanjutnya menghasilkan larutan emas-perak konsentrasi tinggi yang dapat menjadi umpan proses elektrowinning atau merril crowe untuk mendapatkan endapan konsentrat emas. Detail mengenai proses ini sudah pernah saya tulis juga di blog ini.


Sumber: http://karbon-aktif.com/apa-itu-karbon-aktif-beserta-kegunaannya/

Kembali ke judul, apa jadinya bila tidak ada karbon aktif yang ditambahkan selama proses sianidasi? Ya tidak masalah, emas yang sudah terlarut oleh sianida tetap bisa diambil oleh bahan lain seperti resin atau bahkan langsung diendapkan saja dengan bubuk seng (proses merril crowe). Masing-masing ada plus minusnya dan disesuaikan kembali dengan karakter bijih ataupun rencana desain awal pabrik. Akan tetapi, disini saya ingin coba menekankan tentang keunggulan dari penggunaan/penambahan karbon aktif selama proses sianidasi. Setidaknya ada 2 point yang terpikirkan olah saya:

1. Keberadaan karbon aktif yang sengaja ditambahkan dapat menandingi keberadaan karbon organik yang terdapat secara natural di dalam bijih. Memang apa masalahnya dengan karbon organik? Karbon organik ini umumnya berukuran sangat kecil dan tidak bisa ditangkap atau diambil dari sirkuit pabrik. Berbeda dengan karbon aktif yang sengaja kita tambahkan yang rata-rata berukuran makro (2-4 mm). Masalahnya, meskipun kecil dan sedikit, karbon organik ini dapat juga menyerap emas yang sudah kita larutkan oleh sianida. Jadi seolah-olah emas yang sudah kita ekstraksi akan dicuri oleh karbon organik tersebut dan selanjutnya akan ikut terbuang keluar sirkuit bersama dengan lumpur sisa pengolahan. Dalam dunia metalurgi, fenomena ini disebut “gold pregrobbing”. Oleh karena itulah, dengan kita menambahkan karbon aktif, diharapkan emas dapat lebih banyak diserap oleh karbon aktif dan meminimalisir emas yang dicuri oleh karbon organik bawaan dari bijih. Nah, dibawah ini saya coba tampilkan hasil tes pelindian dengan sianida untuk bijih di lokasi saya bekerja yang diduga mengandung material karbon organik. Bijih ditest dengan menggunakan 2 parameter yang berbeda, yaitu “tanpa karbon aktif” dan “ditambah karbon aktif”. Hasilnya dapat dilihat, dengan penambahan karbon aktif nilai rekoveri emas dan perak lebih tinggi dengan angka yang cukup signifikan diatas 5%. Hasil ini berlaku baik pada konsentrasi sianida 200 ppm maupun 500 ppm.


2. Penambahan karbon aktif selama proses pelindian juga dapat meningkatkan laju reaksi pelarutan emas-perak yaitu dimana karbon secara langsung akan menyerap emas-perak yang sudah larut oleh sianida. Hal ini menyebabkan konsentrasi emas-perak di larutan akan selalu rendah dan mendorong untuk terjadinya reaksi pelarutan susulan. Kalau tidak salah, di pelajaran SMA kimia dulu, ini dipelajari di bab kesetimbangan reaksi kimia.

Baik, demikian tulisan kali ini. Mohon maaf dan saran jika ada yang salah.

Posting Komentar

0 Komentar