MENGENAL LOGAM EMAS
Oleh Nizar A K
9 Maret 2020
Bismillah
Pagi menuju siang kali ini, saya coba menulis tentang emas. Tiba-tiba sedang kepikiran saja untuk menulis sesuatu yang isinya lebih umum dan tidak terlalu teknis tentang dunia metalurgi. Lantas kepikiran tentang menulis "emas". Kenapa "emas"? Ya karena kebetulan saya kerja di tambang emas. Inilah dunia tambang yang pertama saya geluti hingga sekarang.
Bos saya dulu pernah bilang, kalau sudah kerja di tambang emas, maka konsisten saja di jalur itu.. hehe. Kenapa ya? yaa.. mungkin karena harga emas naik terus kali ya.
Oh ya, di catatan kali ini juga saya mulai mencantumkan tanggal kapan penulisan dimulai. Saya pikir dokumentasi semacam itu perlu juga, untuk kenang-kenangan di hari tua nanti.. hehe. Ambil sampel di pabrik saja mesti tulis tanggal dan jam, klo gak si bos complain hehe.. Intinya kita tetap mencoba untuk jadi blogger yang konsisten, terus menulis apapun yang bisa berguna.
Balik lagi ke emas..
Emas pada bijih emas
(sumber en.wikipedia.org)
Emas, siapa yang tidak kenal dengan benda yang satu ini. Ini adalah benda yang nilainya disejajarkan atau bahkan lebih tinggi dari uang. Uang memang berharga, tapi secara fisik itu hanyalah kertas atau logam yang ditempa kemudian diberi nilai. Suatu mata uang hanya berlaku di satu negara, bila kita bepergian ke negara lain maka mata uang harus ditukar sesuai yang berlaku di negara itu. Tapi berbeda dengan emas, emas dihargai sesuai fisiknya. Nilainya setara dengan fisiknya dan dihargai dimanapun kita berada. Harganya pun cenderung naik dari tahun ke tahun.
Grafik harga emas dalam 30 tahun
(sumber goldprice.org)
Sifat fisik Emas
Jujur, kadang saya berpikir juga kenapa emas bisa dihargai mahal, apa karena tampilan fisiknya yang kuning berkilau ? Bukankah batu akik yang dipoles juga mengkilat.. hehe
Berikut ini tabel sifat fisik dari emas, saya ambil dari en.wikipedia.org. Penjelasan selanjutnya juga barangkali bisa menjawab fakta unik seputar emas yang menjadikannya bernilai mahal selain karena penampilan fisiknya yang berkilau.
Dari data di atas, dapat dilihat emas itu berat. Massa jenisnya sekitar 19.3 g/cm3 atau bisa dikatakan volume 1 liter emas akan memiliki berat sekitar 19,3 kg. Bandingkan dengan air yang hanya 1g/cm3 atau baja yang massa jenisnya sekitar 7-8 g/cm3. Massa jenis emas yang lebih berat ini dimanfaatkan juga dalam proses penambangan emas yaitu melalui metode gravitasi. Salah satu contoh prakteknya adalah mendulang emas di sungai.
Praktek mendulang emas
(sumber acehsatu.com)
Selain itu emas itu adalah logam yang lunak dan mudah ditempa. Saya sudah buktikan sendiri dengan menggigit koin emas, dan memang terbukti meninggalkan bekas gigitan. Bahkan, dari sumber wikipedia, ukuran 0,5 cm emas dapat ditimpa menjadi lembaran tipis emas seluar 0,5 m2.
Gambar lembaran tipis emas
sumber en.wikipedia.org)
Emas itu bersifat noble dan paling noble diantara semua logam noble. Apa itu noble? Berdasarkan wikipedia, istilah noble diberikan kepada logam yang tahan korosi (berkarat) dan oksidasi pada kondisi ruangan. Maksudnya, bila kita menyimpan emas maka beratnya dan tampilan fisiknya akan tetap stabil. Karena itulah emas cocok dijadikan barang simpanan. Berbeda dengan besi yang kita taruh sembarangan, lambat laun akan berkarat tentunya. Korosi ini adalah musuh besar bagi dunia pemanfaatan logam seperti konstruksi dan manufakturing. Banyak sekali usaha yang dilakukan manusia untuk melindungi logam dari korosi atau merekayasa material untuk mendapatkan sifat tahan korosi yang lebih baik. Ilmu ini salah satunya dipelajari di cabang metalurgi fisik.
Harap diingat, emas itu noble bukan berarti tidak bisa larut. Emas bisa larut oleh beberapa larutan seperi aqua regia (campuran HNO3 dan HCL) dan juga larutan sianida. Kedua larutan inilah yang digunakan dalam pabrik pengolahan emas. Jadi jangan sembarangan juga bila menaruh emas.
Pelarutan emas dalam aqua regia
(sumber bestekin.com)
Emas banyak digunakan dalam perangkat elektronik dikarenakan memiliki konduktifitas elektrik yang sangat baik. Selain itu dengan tambahan sifatnya yang tahan korosi maka cocok sekali bila emas ini digunakan dalam perangkat elektronik. Berbicara soal emas dalam perangkat elektronik, hal ini memang benar. Karenanya ada beberapa tutorial cara mendaur ulang emas dari sampah elektronik.
Emas dalam komponen elektronik
(sumber jessicaboro.blogspot.com)
Yang terakhir, emas itu sedikit jumlahnya. Berbeda dengan komoditas tambang lain seperti tembaga, nikel, besi yang kadarnya bersatuan xxx% didalam bijihnya, maka kadar emas itu hanya berskala ppm. Sedikit sekali bukan ?
Sebagai gambaran, 1% itu sama dengan 10.000 ppm (atau gr/ton).
Di tempat saya bekerja sendiri, kadar emas yang kami oleh di pabrik pengolahan berkisar antara 1-3 gram/ton setelah diblending dari beberapa pit. Kadar emas per pit nya sendiri antara 0.5 - 15 gram/ton. Dengan jumlah seperti itu, hampir dipastikan sulit bagi anda melihat secara langsung emas pada bijih emas. Kecuali dengan bantuan mikroskop atau sedang beruntung.
Umumnya emas dalam bijih akan berasosiasi dengan mineral sulfida atau silika. Bahkan seringkali dalam bentuk elektrum. Nah, apa lagi itu elektrum ? Emas elektrum itu adalah kondisi natural emas dalam bentuk campuran dengan perak, atau bahkan tembaga sehingga warnanya tidak secerah emas murni.
Emas elektrum pada batuan kuarsa
(sumber en.wikipedia.org)
0 Komentar