Sabar mas, jalani dulu saja

SABAR MAS.. JALANI SAJA DULU dan BANYAK BERDOA

Oleh Nizar A K

4 Mei 2020

Bismillah..

Pagi itu, sekitar pertengahan April, tiba-tiba dapat pesan dari rekan kerja di site. Mereka minta saya untuk balik ke site, padahal sebelumnya  mereka minta saya untuk kerja di rumah saja alias work from home. Dulu sempat surprise juga ketika saya sudah menyelesaikan 14 hari cuti normal, mereka minta saya perpanjang 2 minggu lagi.. Setelah  lewat 28 hari cuti dan mau urus tiket balik ke site, mereka malah minta saya untuk kerja di rumah saja. Alasannya karena waktu itu mereka khawatir bila harus bepergian ke bandara maka ada potensi tertular virus Covid-19. Yaaah terpaksa saya terima juga, walau sebenarnya gak kebayang gimana kerja di rumah sambil ngurus anak-anak dan urusan rumah tangga. Rasanya memang lebih capek dari kerja di kantor hehehe. Karenanya, ketika pagi itu saya terima pesan dari mereka, rasanya kaget juga. Setelah ditanya-tanya, rupanya rasa kangen dengan keluarga berhasil mengalahkan rasa khawatir mereka untuk terkontaminasi virus dalam perjalanan hehehe.

Tapi semua ada hikmahnya, cuti saya diperpanjang lalu ditambah lagi dengan sekitar 10 hari WFH memberi kesempatan untuk ikut bantu istri menyelesaikan tugas-tugas + sidang prajabatan PNS. Gak kebayang kalau saya hanya cuti 14 hari saja, sementara istri sendirian harus begadang malam hari untuk buat laporan dan juga mengurus anak-anak. Alhamdulillah, memang Alloh selalu punya rencana. Sabar aja maas..

Akhirnya tanggal 23 April, sehari sebelum puasa, saya resmi berangkat dari Yogya menuju Manado via Surabaya.  Dari mulai bandara Yogya, Surabaya, Manado memang terlihat bandara lebih sepi dari biasanya. Bahkan tempat makan di bandara pun banyak yang tutup. Yaah, semoga pada sabar untuk menunggu situasi ini cepat berlalu.

Sekitar jam 9 malam akhirnya saya sampai di site. Banyak kejadian juga sepanjang perjalanan, dari mulai dapat rejeki dadakan tempat makan yang beli 1 gratis 1, kemudian lama menunggu jemputan di bandara karena nama saya tidak terupdate oleh bagian transport, sampai sempat mikir mau menginap saja dulu di sekitar bandara karena supir rentalnya susah ditelpon, kelaparan malam-malam karena tidak ada yg jualan di bandara,  cari-cari mushola di bandara yang rupanya sedang dibongkar, lalu nyasar pula di perjalanan karena supir travelnya lupa jalan, dan akhirnya tidak sengaja ketemu teman di pintu gerbang site sehingga bisa langsung diantar ke depan mess.. hehe. Alhamdulillah, memang Alloh selalu punya rencana. Tinggal diikuti saja sambil sabar dan berdoa.

Sampai di site, rupanya ada aturan baru untuk orang-orang seperti saya yang datang dari luar. Yaitu kami harus dikarantina mandiri dulu selama 14 hari di camp. Selama 14 hari itu, kami tidak boleh pergi ke kantor, ke ruang makan dll. Intinya ya diam saja di kamar, ataupun boleh keluar meski sebatas sekitaran camp saja. Bagi saya peraturan ini seperti angin segar, lumayan untuk istirahat makan-tidur selama 14 hari. Apalagi sedang bulan puasa dan sebelumnya capek juga mengurus rumah hehehe.. Tapi, sepertinya ini bukan berita baik bukan salah satu kawan saya. Jadinya dia terpaksa kerja sendirian dulu di bulan puasa ini sambil menunggu saya selesai karantina. Yaah.. sabar saja mas..

Ada lagi cerita menarik... rupanya, tanggal 24 april keluar pengumuman dari pemerintah kalau semua penerbangan ditutup sd tanggal 1 juni nanti. Orang di rumah sampai sempat mikir, waah coba kalau perginya dulu direncanain tanggal 24 saja, bukan 23 april, pasti masih di rumah kan... hehehe. Jangan begitu, berkata seandainya..seandainya karena menyesal untuk apa yang telah terjadi itu dilarang oleh Nabi kita.. Sabar lagi aja yaa.. 

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)

Saat ini, selama masa karantina, hari-hari diisi dengan baca Qur'an, tidur, browsing, berjemur, olahraga sore atau bantu-bantu teman mengerjakan pekerjaan kantor. Ada beberapa kejadian juga yang bisa saya ambil hikmahnya selama masa karantina ini. Seperti bersyukur karena masih bisa dapat single room, sementara teman saya ada yang pulang cuti dan dikarantina massal di daerahnya di dalam ruang kelas. Makan minum bisa diantar tiap hari, bersabar ketika lihat jadwa kerja yang dibuat teman bahwa saya harus kerja disini selama 2 bulan hehe, internet yang kadang lambat kalau buka server kantor, apalagi kalau buka file pekerjaan hehe. Tapi justru dari internet yang lambat itulah kita juga belajar bersabar lagi. Jaman sekarang memang semua dituntut serba cepat, teknologi pun banyak mempercepat pkerjaan manusia. Tapi ya itu, karena terbiasa cepat maka orang jadi gak sabaran. Sabar ya maass..


Pemandangan sekitar mess karantina


Sekian

Posting Komentar

0 Komentar